Pengobatan Tiongkok atau Pengobatan Tradisional Tionghoa adalah praktik pengobatan yang dilakukan di Cina dan telah berkembang selama beberapa ribu tahun. Praktek pengobatan ini meliputi metode pengobatan herbal, akupunktur, dan pijat. Pengobatan ini digolongkan ke dalam kategori kedokteran Timur, seperti halnya pengobatan-pengobatan tradisional Asia Timur lain, yaitu Pengobatan Kampo (Jepang) dan Korea.
Pengobatan Cina meyakini bahwa segala proses dalam tubuh manusia berhubungan dan berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu, pada dasarnya setiap penyakit disebabkan oleh ketidakharmonisan antara lingkungan di dalam dan di luar tubuh seseorang. Gejala ketidakseimbangan ini digunakan dalam pemahaman, penyembuhan, dan pencegahan penyakit menurut metode Pengobatan Cina.
Teori yang digunakan dalam Pengobatan Cina didasarkan pada beberapa acuan filsafat, termasuk teori Yin-Yang, pedoman lima unsur (Wu-Xing), sistem meridian tubuh manusia (Jing-luo), teori organ Zang Fu dan lain sebagainya. Diagnosis dan perawatan dalam Pengobatan Cina merujuk pada konsep-konsep tersebut.
Wu Xing - Teori Lima Unsur
Teori lima unsur dikemukakan pertama kali pada dinasti Yin dan Zhou 1600-221 sebelum masehi. Dalam TCM (traditional Chines Medicine) teori ini dipergunakan sebagai dasar diagnosa dan pengobatan. Fenomena penyakit banyak dilihat berdasarkan teori ini.
Pada dasarnya teori lima unsur adalah teori yang membagi sifat sesuatu berdasarkan fenomena alam yang di hubungkan dengan sifat Kayu, Api, Tanah, Logam dan Air. Ke lima unsur dibutuhkan untuk mempertahankan kehidupan dan pembentukan materi. Teori lima unsur dalam pengobatan tradisional dapat diartikan sebagai fenomena fisiologis maupun patofisiologis dalam kedokteran modern.
Wu Xing adalah pergerakan dan perubahan dari lima unsur yang berupa : kayu, api, tanah, logam, air. Dimana “Wu” berarti “lima” menunjukkan lima unsur pembentuk alam semesta yang berupa kayu, api, tanah, logam dan air, sedangkan “Xing” adalah “pergerakan” dan perubahan dari kelima unsur tersebut. Meskipun memiliki sifat yang berbeda-beda kelima unsur tetap saling berhubungan, bergantung satu sama lain.
Teori lima unsur digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena alam sehingga bersama-sama teori Yin Yang merupakan konsepsi untuk menganalisa seluruh fenomena. Dalam akupunktur teori lima unsur digunakan untuk menjelaskan sifat-sifat dan hubungan organ Zang Fu serta hubungan antara manusia dengan semesta alam. Di samping itu teori lima unsur digunakan pula untuk diagnosis dan terapi akupunktur.
Sebagai contoh, sifat kayu adalah bertumbuh menjadi pohon, berkembang, lemah lembut, bergoyang apabila ditiup angin, dapat terbakar dan menimbulkan api. Maka segala sesuatu yang mempunyai ciri atau sifat yang menyerupai kayu maka digolongkan dalam pergerakan kayu dan begitu pula dengan ciri serta sifat unsur-unsur lainnya.
Organ-organ tubuh manusia sebagaimana sifat-sifat yang dimiliki dapat digolongkan menjadi lima kategori yakni:
Kayu : Liver, Urat Liver, Mata, Tendons, Marah (Emosi), Teriakan(Suara)
Api : Penciuman, Jantung, Usus halus, Lidah, Emosi, Tawa(Suara), Tri Pemanas
Tanah : Empedu, Lambung, Mulut, Urat-urat, Pensive(Emosi), Nyanyian(Suara)
Logam : Paru-paru(Yin), Usus besar(Yang), Hidung, Kulit, Grief(Emosi), Tangis(Suara)
Air : Ginjal(Yin), Bladder(Yang), Telinga, Tulang, Takut(Emosi), Groan(Suara)
Representasi sistem lima elemen pada tubuh
Sistem jantung : jantung, usus halus, lidah, penciuman
Sistem hati : hati, urat liver, mata, marah, stress
Sistem ginjal : ginjal, kandung kemih, sistem reproduksi, urin, telinga, tulang
Sistem limpa : limpa, mulut, fungsi pencernaan, sistem kekebalan, otot.
Sistem paru-paru : paru-paru, usus besar, hidung, kulit
Sistem lima elemen lebih dari sekedar simbol yang merepresentasikan struktur internal tubuh. mereka mencerminkan keterkaitan organ organ tubuh yang saling berhubungan satu sama lainnya secara interaktif menciptakan keseimbangan dinamis yang membentuk kualitas kesehatan dalam diri manusia.
Ketika hubungan antara organ-organ dari ke lima unsur berlainan tidak terjadi secara seimbang, maka kondisi tersebut akan menimbulkan penyakit atau rasa sakit pada manusia bersangkutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar